Mengenal Cara Kerja Fitur Safety di Motor

Beberapa pabrikan motor sekarang memanjakan konsumennya dengan fitur berlebih. Menariknya, fitur yang dihadirkan ini tak sekadar menambah apik keseluruhan pacuan. Tapi, juga membuat pemilik dan pengendara juga lebih aman dan nyaman.

Tak salah kalau seluruh biker berharap kalau fitur seperti ini harusnya jadi peranti wajib di motor kedepannya. Sehingga, kondisi ini bisa memicu atau menekan angka kecelakan bermotor juga. Jadi, tak hanya bicara soal pacuan kelas menengah saja yang punya fitur-fitur ini. Tapi seluruh motor. Mari simak cara kerjanya.

1. SWITCH KOPLING
Untuk di motor sport, salah satu fitur safety yang diterapkan adalah switch kopling. Hadirnya fitur ini, membuat mesin tak bisa dihidupkan lewat electric starter ketika gigi transmisi dalam posisi ‘masuk’. Jadi, motor jauh dari ‘loncat’ ketika elektrik starter ditekan. Ketika dalam posisi gigi masuk, untuk menghidupkannya, maka pengendara kudu menarik tuas kopling terlebih dulu. Barulah mesin bisa hidup.

Cara kerjanya, Ketika posisi gigi netral, maka switch kopling akan mendapat massa dari witch netral. Tetapi ketika gigi masuk, maka pengendara harus menarik tuas kopling. Karena pada saat itu, aliran listrik bisa mengalir ke massa melalui kopling.

2. SWITCH STANDAR SAMPING

Boleh dibilang hampir semua skubek yang beredar di Tanah Air mengaplikasi perangkat switch standar samping. Perannya, cukup fital. Sebab tak sedikit dari pengendara yang lupa buat menaikkan standar samping sebelum berjalan. Padahal, akibatnya bisa fatal tuh.

Cara kerjanya, ambil contoh di skubek Yamaha. Ketika kontak ON, buat motor yang belum aplikasi part ini, maka listrik akan mengalir ke ECU/ ECM dan relay starter. Tapi, di motor yang sudah aplikasi, maka ada tambahan relay starter. Arus akan masuk lagi ke relay kedua yang terkoneksi dengan switch standar dan ECU.

Ketika standar terpasang, maka arus akan terputus. Dan arus dari relay akan mengalir ke ECU untuk memberikan informasi kalau standar terapasang. Akibatnya, ECU akan memutus listrik dan injeksi ke ruang bakar. Standar menyangga juga bisa dipantau melalui lampu indikator (Mal-Function Indicator Lamp) di panel spidometer melalui kedipan.

3. SENSOR KEMIRINGAN
Beberapa motor injeksi mengaplikasi perangkat sensor kemiringan. Hanya saja, sebutannya kadang berbeda di tiap pabrikan motor. Honda menyebutnya, Bank Angle Sensor. Tapi, Yamaha, juluki Lean Angle Sensor.

Ketika motor sentuh kemiringan 65ยบ, maka sensor akan berikan informasi berupa sinyal elektrik ke ECU untuk mematikan kinerja fuel pump, injektor dan ignition coil. Dalam part sensor ini, terdapat IC, latch-up circuit dan pendulum. Ketika pendulum menutupi IC dan latch-up circuit, maka sensor akan mengirim sinyal ke ECU/ ECM buat memutus kinerja part diatas tadi.
   
4. REM PARKIR
Tentunya, fitur ini bermanfaat lebih ketika pengendara skubek berada di jalan posisi menanjak. Baik itu ketika berada di traffic light atau ketika parkir. Tak seperti motor yang aplikasi gigi transmisi, maka ketika parkir, motor tak bisa dimasukan gigi agar roda mengunci.

Maka itu, pabrikan melengkapi dengan fitur ini. Sehingga, motor tetap aman diparkir di kondisi jalan menanjak. Cara kerjanya, setelah tuas rem belakang ditarik, ada yang model tombol ditekan ke bawah atau pakai tuas tambahan.



5. JALU SETANG
Selain berfungsi buat meredam getaran berlebih di setang, jalu juga bisa berfungsi sebagai penahan motor ketika jatuh. Terutama di sisi bagian grip gas. Sehingga, grip gas tak langsung menekan aspal ketika terjatuh. Biasanya, jalu ini juga kerap diaplikasi oleh motor yang tak mengaplikasi bank angle/lean angle sensor.

Dasar Kerja Rem Hidrolik serta hukumnya

Dasar kerja rem hidrolik
Cara kerjanya adalah pijakan pada pedal  rem oleh pengemudi di teruskan secara mekanik ke master silinder, sehingga cairan yang berada pada master silinder tertekan dan meneruskannya ke silinder  roda untuk rem tromol ,dari silinder roda diteruskan ke kampas rem sehingga kampas rem menekan tromol dan memperlambat laju kendaraan, sedangkan untuk cakram  dari master silinder diteruskan ke caliper.

Baca juga : Sistem Rem Mobil

Komponen rem hidrolik :
  • Pedal rem
  • Master silinder
  • Kabel fleksibel
  • Silinder roda
  • Napel udara
  • Tabung reservoir
  • Selang rem

Penerapan hokum pascal dalam system rem hidrolikPada rem hidrolik digunakan minyak karena minyak tidak dapat dimampatkan.
Hukum pascalbila mana tekanan diberikan kepada minyak pada ruangan tertutup maka tekanan tsb akan dipindahkan sama pada seluruh bidang

Contoh : apabila pada piston A diberikan gaya 100kg, piston B akan mendapat gaya 100kg pula, jika kedua piston berukuran sama besar. Untuk memperbesar gaya adalah dengan memperbesar penampang piston B dan memperkecil penampang piston A, untuk memperkecil maka berlaku kebalikannya.


Tips Mengatasi Masalah Kaki Kaki Mobil


Tips Mengatasi Masalah Kaki-Kaki Mobil

bushing arm-
MASALAH KAKI-KAKI MOBIL - Kondisi kesemek-kesemek mobil memiliki peranan Yang Ulasan Sangat Penting * Bagi kenyamanan berkendaraan. Terlebih Lagi Severe kitd melakukan Perjalanan JAUH Dan melewati jalan Yang BANYAK berlubang.Kondisi kesemek-kesemek mobil Yang berfungsi BAIK Dan yang normal menjadi syarat Utama. Apalagi FUNDS mobil-mobil Tua, permasalahan kesemek-kesemek menjadi masalah Yang CUKUP Serius. Sang pemilik harus Rajin melakukan pemeriksaan terhadap gejala Dan peka-gejala Yang Timbul, sebelum Kejadian menjadi lebih fatal. Tidak hanya kenyamanan Saja, tetapi kesemek-kesemek mobil JUGA berkaitan Artikel Baru Keselamatan.

FUNDS BAGIAN kesemek-kesemek mobil terdiri Bahasa Dari berbagai Macam Komponen Yang Satu Artikel Baru Yang Before saling berkaitan. Severe salat Satu BAGIAN Saja tidak berfungsi atau mengalami kerusakan yang normal, Akan mempengaruhi BAGIAN Yang Lain bahkan kerusakan Bisa menjalar Ke BAGIAN Yang Lain. Severe sudah demikian tentu Wesel Yang harus dikeluarkan untuk perbaikan semakin Besar.

Tips Memeriksa Kaki-kesemek Mobil

Untuk tindakan Mutasi, memeriksa kesemek-kesemek mobil sebenarnya Bisa dilakukan SENDIRI, atau memucat tidak merasakan gejala-gejala tidak beres, untuk selanjutnya meminta bantuan Bisa montir untuk memeriksa BAGIAN Yang dicurigai mengalami kerusakan. Beberapa BAGIAN kesemek mobil Yang Perlu diperiksa ANTARA Lain: 1. Periksa Shockbreaker Fungsi Bahasa Dari shockbreaker adalah untuk meredam guncangan di SAAT mobil melaju Dan melibas berbagai kondisi lintasan. Shockbreaker Yang terbuat Bahasa Dari baja ITU bertugas membantu pegas atau per untuk menopang hormone mobil berikut Muatan Yang diangkutnya.

Bila sering menahan guncangan Artikel Baru NET berlebihan, Daya Tahan shockbreaker Akan berkurang Dan Lemah. Bila Hal ITU terjadi, Maka Akan Terasa mobil Limbung SAAT dikendarai, terutama SAAT melaju kencang.
Untuk mendeteksi, cara Yang memucat gampang adalah dengarkan Artikel Baru Saksama kala mobil melaju, adakah Suara gemuruh Dan gluduk-gluduk Yang lebih keras Bahasa Dari biasanya. Kedua, pacu mobil Artikel Baru kecepatan Sedang di Jalanan Lurus, Lalu rasakan apakah Laju mobil Terasa Limbung? Bila iya, berarti shockbreaker bermasalah.
2. Bushing arm
Komponen inisial merupakan selongsong besi Yang disokong karet. Fungsinya sebagai Titik tumpu ANTARA Roda Dan Lengan pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran FUNDS sambungan antar Komponen suspensi Bahasa Dari Logam nihil.
Kerusakan FUNDS bushing tidak hanya menyebabkan Suara Berisik, tetapi JUGA mempengaruhi kenyamanan pengendalian mobil. Bahkan Laju mobil tidak Akan stabil. Hal ITU tentu membahayakan Keselamatan manakala Andari menggeber mobil di jalan prabayar bebas hambatan.
Cara mudah untuk mendeteksi kondisi Komponen ITU Artikel Baru adalah mencermati arah Laju mobil.Bila cenderung melenceng Ke Kanan atau Kiri Ke Dan Bahasa Dari BAGIAN Roda terdengar Suara gemuruh berarti bushing arm bermasalah.
3. Dan tierod balljoint
Dan tierod end tierod dibuat Bahasa Dari Bahan Logam Yang memiliki fungsi meneruskan hd belok Bahasa Dari kemudi Ke Roda-Roda. Sedangkan balljoint berguna untuk menopang knuckle arm.Bila peranti ITU telah aus atau Rusak akibat sebab-sebab Lain, Maka kenyamanan berkendara JUGA Akan terganggu. Tak hanya ITU, mobil JUGA Sulit dikendalikan sehingga Bila dipacu Dalam, kecepatan Tinggi, Akan membahayakan kestabilan KARENA JUGA terganggu.
Untuk mengetahui kondisi Komponen ITU, Andari CUKUP mendongkrak Roda BAGIAN DEPAN.Kemudian mintalah tolong seseorang untuk memegang kemudi mobil agar tidak Roda Bergerak.Penghasilan kena pajak ITU, guncang-guncang Roda Ke arah Dalam, Dan keluar secara bergantian beberapa kali.Bila Terasa "oblak" atau seperti ADA guncangan tidak stabil berarti Komponen nihil bermasalah. "Andari JUGA Bisa mengamati bentuk fisik Komponen ITU, Bila sudah tidak Halus Lagi atau luka berarti sudah aus.
Selain ITU, tierod mendengarkan Suara Yang Muncul Bahasa Dari arah Lengan Roda TEMPAT tierod berada. Pasalnya, Komponen ITU memiliki Bantalan bola untuk Bergerak. Bila Bantalan bola MULAI kendur atau aus, Maka Akan menimbulkan Suara. "Bila telah Parah Akan berbunyi kletek-kletek.
4. Bushing Stabiliser
Komponen inisial Cara kerjanya sama Artikel Baru bushing arm. Hanya, dia berada di tautan stabilizer, yaitu Komponen penyeimbang suspensi Kiri Dan kanan.Salah Satu Tanda Komponen ITU bermasalah adalah munculnya Suara mendecit. Bahkan JUGA Muncul Suara gemuruh kala mobil direm.Cara Lain untuk mendeteksinya adalah pacu mobil di jalan Lurus Dalam, kecepatan Sedang Lantas lepaskan Roda kemudi. Bila mobil lari Ke arah Kanan atau Kiri Dan Terasa Kendaraan bermotor untuk mengembalikannya berarti Komponen ITU bermasalah atau sudah oblak.
5. Mengingat
Komponen inisial merupakan Bantalan di Roda sehingga fungsinya Ulasan Sangat penting * Bagi putaran Roda Dan kestabilan Laju mobil. Cara untuk mendeteksi kondisi Komponen ITU CUKUP mudah, yaitu Artikel Baru mendengarkan apakah ADA Suara "mendung" di Roda Yang ditengarai bantalan-nya bermasalah.Cara Yang mudah namun akurat adalah Artikel Baru memperhatikan putaran Roda. Caranya, dongkrak Satu per Satu Roda. Kemudian perhatikan apakah putaran Roda Terasa Halus atau Bergetar seperti menggelinjang. "Bila Bergetar Dan disertai Bunyi gemuruh berarti bearing bermasalah.
6. Ban
Kasus Yang kerap Muncul Penghasilan kena pajak mobil diajak melakukan Perjalanan JAUH adalah beberapa BAGIAN larangan terkikis lebih BANYAK Ketimbang Yang Before. Meski tingkat kikisan kadang tak terlihat jelas Artikel Baru Bila dilihat sekilas, efeknya CUKUP terasa.Laju mobil tidak seimbang sehingga Dalam, waktu lama, kikisan di BAGIAN larangan Akan Terus bertambah Dan larangan pun Akan aus sebelum waktunya. Cara untuk mendeteksi larangan Penghasilan kena pajak Perjalanan JAUH memang CUKUP pelik Dan tak mudah.
Oleh KARENA ITU, Ulasan Sangat disarankan melakukan rotasi ban. "Itu Cara Yang memucat aman Dan CUKUP bijaksana agar larangan awet Dan kenyamanan suspense terjaga.

MODIFIKASI MOBIL BMW 2013


MODIFIKASI MOBIL BMW 2013

Modifikasi Mobil BMW 2013 - Berikut ini kumpulan Modifikasi Mobil BMW 2013 ada beberapa foto yang mungkin saja bisa menginspirasi.Mulai dari modifikasi elegan hingga modifikasi extreme :











Apa itu Kepala Silinder dan Blok Silinder

Kepala dan Blok silinder

Kepala silinder dan blok silinder komponen utama kendaraan yang tidak dapat bergerak. Baca juga komponen kendaraan yang dapat bergerak dan komponen kelengkapannya disini


KEPALA SILINDER

Dalam mesin pembakaran dalam, kepala silinder berada diatas blok silinder, sebagai ruang bakar yang juga berfungsi sebagai penutup blok silinder. Agar pada sambungan antara blok dan kepala silinder tidak terjadi kebocoran maka dipakailah gasket/paking. Pada kepala silinder juga terdapat katup masuk dan katup buang, kepala silinder, juga digunakan sebagai tempat water jacket atau saluran campuran air dan coolant, katup, busi, dan injeksi bahan bakar. Mekanisme katup yang ada di kepala silinder memudahkan untuk produksi, perawatan dan perbaikan.

Dalam bebrapa mesin, khususnya mesin diesel berkapasitas menengah sampai besar yang digunakan untuk industri, marinir, pembangkit listrik, dan alat-alat berat ( truk besar, lokomotif, dan kendaraat berat lain ) menggunakan satu kepala silinder untuk setiap silinder. Desain ini akan mempermurah biaya perbaikan, karena jika salah satu kepala silinder mengalami kerusakan, maka tidak perlu diganti semua.



Kepala silinder adalah kunci dari kinerja dan efisiensi mesin pembakaran dalam, seperti bentuk  ruang pembakaran, masuk dan buang menentukan besarnya efisiensi volume dan efisiensi rasio kompresi mesin.


BLOK SILINDER

Blok silinder adalah tempat piston bekerja menghisap, kompresi, usaha dan buang. Blok silinder juga merupakan tempat adanya silinder, saluran pendinginan, ada juga sebagai tempat saluran masuk dan buang. Blok silinder sering disamakan dengan blok mesin, meski secara teknik bisa dibedakan. Dalam bagian dasar mesin, ada banyak bagian mesin seperti silinder, blok silinder, saluran pendinginan, saluran masuk dan buang adalah bagian yang terpisah tetapi bekerja bersama-sama dan saling mempengaruhi kinerja mesin.





INTAKE dan EXHAUST MANIFOLD
exhaust manifold merupakan tempat keluarnya sisa gas dari pembakaran, exhaust manifold terbuat dari besi cor atau stainless steel  yang terhubung ke knalpot. Untuk intake manifold, intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk campuran bahan bakar dan udara atau dan udara saja pada mesin injeksi.






Demikian artikel tentang kepala dan blok silinder, semoga bermanfaat

PERAWATAN DAN PERBAIKAN POWER STEERING


PERAWATAN DAN PERBAIKAN POWER STEERING
TOYOTA LAND CRUISER (HARDTOP) 1982
  1. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (preventive maintenance) adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
Perawatan pencegahan yang dilakukan pada komponen-komponen power steering Toyota Land Cruiser ini adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, pipa saluran, tangki cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering gear box.
  1. Perawatan pada roda kemudi (Steering wheel)
Roda kemudi mempunyai peranan penting didalam sistem power steering, dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan adanya perawatan tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan kenyamanan dalam mengendarai kendaraan roda empat. Adapun pemeriksaan terhadap roda kemudi dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas pemeriksaan saja, tetapi jika terdapat kerusakan-kerusakan terhadap komponen perlu dilakukan penggantian.
Beberapa hal pemeriksaan untuk roda kemudi Toyota Land Cruiser :
  1. Pemeriksaan gerak bebas kemudi (free play)
  1. Saat engine berputar (hydrolik bekerja), set roda depan lurus menghadap ke depan.
  2. Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas 30 mm.
Gambar 4.1 Gerak Bebas Roda Kemudi (10)
  1. Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum jam untuk menambah gerak bebas. Setelah gerak main sudah sesuai spesifikasi kencangkan baut pengunci.
  2. Periksa juga kekendoran roda kemudi dengan menggerakkan ke depan dan ke belakang.
  1. Pemeriksaan stationary steering effort
  1. Tempatkan kendaraan pada permukaan yang rata, putar kemudi pada posisi lurus kedepan.
  2. Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda kemudi kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda kemudi kekanan dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan 1,5 putaran). Adapun harga steering effort yang diizinkan 4 kg.
Gambar 4.2 Stationary Steering Effort (10)
  1. Pemeriksaan kembali roda kemudi ke posisi tengah
Adapun cara pemeriksaannya adalah dengan melakukan tes jalan kira – kira kecepatan 35 km/jam putar kemudi 90dan lepaskan roda kemudi setelah 1-2 detik. Apabila roda kemudi berputar kembali 700 atau lebih dianggap bagus.
Gambar 4.3 Pemeriksaan roda kemudi (10)

  1. Poros utama (Steering shaft)
Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas sebagai penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear box. Adapun perawatan pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika terdapat beberapa kerusakan komponen, lakukanlah penggantian.
  1. Pemeriksaan baut dan mur jika perlu.
  2. Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak lurusan.
  1. Pipa saluran oli
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering. Dalam perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin dan cermat. Untuk itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:
  1. Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.
  2. Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.
  3. Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi pengendapan oli di dinding pipa saluran.
  1. Tangki cadangan (Reservoir tank)
Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power steering Toyota Land Cruiser. Minyak yang digunakan adalah ATF (Automatic Transmision Fluid) Dextron atau Dextron II. Minyak power steering harus dicek secara teratur. Pemeriksaan minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.
Pemeriksaan untuk minyak power steering ini meliputi:
  1. Pemeriksaan jumlah minyak power steering.
Gambar 4.4 Pemeriksaan jumlah minyak (8)
    1. Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 – 600 C.
    2. Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri beberapa kali.
    3. Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5 mm atau lebih, lakukan buang angin (Air bleeding). Adapun cara melakukannya adalah :
  1. Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai rigid rack, sehingga kedua roda depan lepas dari lantai.
  2. Putar puli pompa minyak secara manual beberapa kali.
  3. Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
  4. Lepaskan high tension cable, Catatan: Hati – hati jangan menempatkan high tension cable dengan delivery pipe.
  5. Sambil menghidupkan stater motor beberapa kali, putar roda kemudi kekanan dan kekiri sebanyak lima sampai enam kali (selama 15 – 20 detik).
Catatan:
  • Selama membuang angin, tambahkan minyak agar jumlah minyak tidak habis.
  • Apabila membuang angin dilakukan dalam keadaan engine hidup, maka akan terserap udara oleh fluida. Oleh karena itu, buang angin harus dilakukan tanpa menghidupkan engine.
  • Hubungkan high tension cable. Hidupkan engine (idling).
  • Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung – gelembung udara didalam tangki cadangan fluida power steering.
  • Pastikan fluida tidak mengental dan jumlahnya mencapai posisi yang telah ditentukan pada level gauge.
    1. Penggantian fluida power steering
  1. Angkat roda depan dengan menggunakan dongkrak dan kemudian topang dengan rigid rack.
  2. Lepaskan slang balik dari tangki reservoir dan kuras minyak ke dalam penampung.
  3. Sambil menghidupkan starter motor beberapa kali untuk membuang semua fluida.
  4. Pasang kembali slang balik dengan benar, dan kemudian kencangkan slang balik dengan clip.
  5. Isi tangki reservoir dengan fluida yang baru sesuai spesifikasi sampai diatas posisi lower dari filter.
    1. Pemeriksaan tekanan fluida
Gambar 4.5 Pemeriksaan Tekanan Fluida (7)
  1. Lepaskan hubungan pipa tekanan dari rumah roda gigi.
  2. Pasang sisi pengukuran pada pompa dan sisi katup pada saluran tekan.
  3. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga temperatur fluida naik kira – kira 500 – 600 C.
  4. Hidupkan engine dan stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.
  5. Tutup penuh katup pengukur tekanan dan amati pembacaan pada alat pengukur, nilai tekanannya berada pada nilai standar 7, 3 – 8, 0 Mpa.


Catatan:
    1. Jangan menutup katup lebih dari 10 detik.
    2. Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
  1. Jika tekanan rendah, perbaiki atau ganti pompa
  2. Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai standar sewaktu kondisi tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan dari pressure gauge.
  3. Apabila tidak sesuai dengan nilai standar, kemungkinan penyebabnya adalah saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen dan perbaiki jika perlu.
  1. Pompa power steering
Pompa merupakan suatu sistem power steering pada Toyota Land Cruiser yang harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.
Perawatannya meliputi :
  1. Pemeriksaan puli dari keausan dan kerusakan.
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas – batas toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya dengan sabuk.
  1. Pemeriksaan katup pengontrol aliran dan pegas katup
  1. Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli tersebut.
  2. Lihat dan periksa panjang pegas katup.

  1. Power steering gear box
Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km, dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan penggantian jika dianggap perlu.
Pemeriksaan steering gear box :
  1. Pemeriksaan bantalan
  1. Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
  2. Periksa keausan dari bantalan.
  1. Pemeriksaan poros sector dan gear sector.
  1. Periksa permukaan poros dari kerusakan dan keausan.
  2. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
  1. Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)
  1. Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
  2. Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
  3. Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh beratnya sendiri.
Gambar 4.6 Pemeriksaan Poros Cacing dan Mur Bola (3)

  1. Pemeriksaan sil oli (Oli seal)
Periksa oli seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.
Catatan: pemeriksaan untuk poin diatas dilakukan dengan cara membongkar sistem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.
Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power steering yaitu pemeriksaan Drive belt. Drive belt berfungsi sebagai penggerak, maka apabila terdapat kerusakan pada drive belt ini akan berpengaruh kepada seluruh sistem power steering. Oleh karena itu drive belt harus selalu rutin diperiksa setiap 10.000 Km.
Pengoperasiannya meliputi :
  1. Pemeriksaan permukaan sabuk.
Apabila terdapat keretakan pada sabuk tersebut, maka sabuk harus diganti.
  1. Pemeriksaan ketegangan sabuk.
Sabuk yang longgar tidak dapat menggerakkan power steering sebagai mana mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar menggunakan alat pengukur ketegangan sabuk atau sering disebut dengan Belt Tension Gauge.
4.2 Perawatan Tak Terencana
Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di dalamnya perawatan darurat (emergency maintenance).
Perawatan tak terencana ini dilakukan adalah :
      1. Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran pada seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.
      2. Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan oleh temperature fluida yang cukup tinggi.
      3. Mengganti slang aliran fluida ketika terjadinya kebocoran yang di sebabkan karena robek atau terkena benda lain.
      4. Mengganti/melakukan buang angin pada fluida jika adanya udara pada fluida.
    1. Perbaikan
Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila seseorang menggunakan panca indranya seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, dan juga dengan sedikit perasaan untuk mengenali atau mengetahui suatu kerusakan dengan menemukan gejala kerusakan tersebut.
Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame. Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap kesulitan timbul di sistem kemudi.
Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan pemasangan kembali sistem power steering Toyota Land Cruiser (Hardtop).
Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan bagian-bagian yang mengalami kerusakan apakah diperbaiki (diganti), distel atau masih layak pakai.


    1. Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering
  1. Pengendalian kemudi kurang stabil.
  1. Penyebabnya :
  1. Pemasangan gear box kurang tepat.
  2. Ball joint kendor.
  3. Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
  4. Batang penghubung longgar.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Stel Pemasangan gear box
  2. Kencangkan kembali atau ganti balljoint.
  3. Cek tekanan ban.
  4. Stel atau ganti bagian batang penghubung yang aus.
  1. Kemudi berat
  1. Penyebab :
  1. Tali kipas kendor.
  2. Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida power steering terlalu banyak.
  3. Tekanan ban kurang.
  4. Pelumasan sambungan kurang.
  5. Ball joint lengan bawah aus.
  6. Steering column rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya
  2. Ganti fluida power steering.
  3. Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan ban
  4. Lumasi sambungan kemudi.
  5. Ganti ball joint lengan bawah.
  6. Periksa steering column.
  1. Putaran kemudi tidak berputar kembali dengan baik.
  1. Penyebab :
  1. Tekanan ban kurang.
  2. Pelumas kurang pada ball joint / tie-rod.
  3. Front wheel alignment (FWA) atau spooring salah.
  4. Tie-rod end rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Cek tekanan ban.
  2. Tambah pelumasan pada ball joint / tie-rod.
  3. Periksa Front wheel Alignment.
  4. Ganti tie-rod dengan yang baru.
  1. Timbulnya suara gemetar
  1. Penyebabnya :
  1. Pemasangan ball joint dan steering linkage kendor.
  2. Tie-rod end rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Periksa dan stel ball joint serta steering linkage.
  2. Ganti tie-rod end yang baru.
  1. Timbulnya suara berdecit.
  1. Penyebabnya :
  1. Vane pompa panas atau rusak.
  2. Drive belt slip atau kendor.
  3. Drive belt rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Perbaiki vane pompa.
  2. Stel ketegangan drive belt.
  3. Ganti drive belt.
      1. Overhoul
Overhoul merupakan suatu kegiatan perbaikan dan pemeriksaan keseluruhan dari suatu perlengkapan elemen mesin seperti bongkar pasang khususnya sistem power steering Toyota Land Cruiser (Hardtop). Kegiatan overhaul yang dilakukan pada sistem ini adalah:
  1. Membuka dan membongkar pompa power steering.
  2. Analisa terhadap pembongkaran pompa.
  3. Merakit pompa power steering.
  4. Membongkar steering gear box.
  5. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.
  6. Merakit steering gear box.
Pembongkaran dan pemasangan pada komponen-komponen diatas:
  1. Membuka dan membongkar pompa power steering
Sebelum pompa power steering dibongkar, buka dan lepaskanlah semua jenis pengikat dan lepaskan saluran fluida dari pompa yang terlebih dahulu membuang fluida dari tangki cadangan. Setelah itu buka sabuk dari puli dengan cara membuka mur puli. Kemudian barulah dilakukan pembongkaran dengan cara:
  1. Jepitkan pompa pada ragum, jangan terlalu kuat.
  2. Buka suction connector dan katup pengontrol aliran serta pegas katup pengontrol.
Gambar 4.7 Membuka Suction Connector (10)
  1. Lepas plat sisi belakang dengan menggunakan palu plastik.
  2. Lepaskan O-ring dari plat belakang.
  3. Lepaskan poros pompa, cam ring dan vane plate dari rumah depan pompa.
  4. Gunakan tang snap ring untuk melepas snap ring.
  5. Lepas rotor dan plats depan dari poros pompa.
Gambar 4.8 Melepas Snap Ring (10)
  1. Analisa terhadap pompa power steering.
  1. Periksa katup pengontrol aliran (Flow control valve)
  1. Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk dengan lembut ke dalam lubang oleh beratnya sendiri.
  2. Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah yang berlawanan dan pastikan udara tidak keluar dari ujung.
  3. Bila ditemukan pegas tidak sesuai dengan spesifikasi 36 – 38 mm, jika diluar nilai spesifikasi ganti pegas.
Gambar 4.9 Pengukuran Pegas Katup Pengontrol Aliran (7)
  1. Periksa rotor dan vane plate.
  1. Ukur celah antara rotor dan vane plate dengan feeler gauge dengan celah maksimum 0.03 mmm, bila melebihi nilai max ganti rotor.
  2. Ukur tinggi, tebal dan dan panjang vane plateTinggi max, 8.0 mm, tebal min 1.77 mm, dan panjang min 14.97 mm.
  3. Periksa puli dari keausan dan kerusakan.
  4. Ganti seal oli semuanya jika dirasakan perlu.
Gambar 4.10 Mengukur celah rotor dan vane plate (10)
  1. Merakit.
Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan dengan fluida power steering.
  1. Pasang pegas dan katup pengontrol aliran pada rumahnya.
  2. Pasang O-ring yang baru pada union lubang tekan
Gambar 4.11 Memasang Pegas, Katup Pengontrol Aliran dan O-ring (10)
  1. Pasang O-ring dalam dan O-ring luar yang baru pada plat depan.
  2. Pasang plats depan pada poros pompa serta pemasangan rotor pada poros pompa.
Gambar 4.12 Urutan pemasangan plat depan, dan rotor pada poros (10)
  1. Pasang pen lurus pendek pada plat depan, luruskan lubang dowel pin pada sisi plat dengan dowel pin pada dudukan pompa.
  2. Pasang kam ring, tepatkan lubang dan pen masukkan kam ring dengan tanda menghadap ke depan.
Gambar 4.13 Pemasangan Kam Ring (10)
  1. Pasang snap ring, setelah memasang snap ring angkat rotor dan periksa bahwa sudah masuk ke couter sunk part.
  2. Pasang vane plate dengan bagian yang bulat menghadap ke keluar.
Gambar 4.14 Vane plate (10)
  1. Pasang plat belakang dan O-ring, tepatkan lubang plat dengan pen kemudian pasang plat.
  2. Pasang rumah belakang sertakan pasang O-ring yang baru, pukul rumah belakang ke dalam. Sebelum rumah belakang dipasang, terlebih dahulu memasang gasket pada rumah pompa.
  3. Pasang sambungan hisap (Suction connector) sertakan dengan memasang O-ring yang baru.
  4. Ukur preload poros pompa, Periksa bahwa poros berputar dengan lembut tanpa adanya suara abnormal.
  5. Setelah merakit pompa, pasang semua saluran – saluran pompa baik dari tangki cadangan maupun menuju kesteering gear box.
  6. Kemudian isi fluida pada tangki cadangan dengan ATF Dextron II. Dan lakukan pembuangan angin pada power steering (Air bleeding).
  1. Membongkar steering gear box.
Sebelum melakukan pembongkaran, terlebih dahulu buka dan lepaskan baut penghubung antara poros kemudi dengan steering gear box beserta baut – baut pengikat lainnya. Urutan dalam pembongkaran steering gear box adalah :
  1. Lepas lengan kemudi (Pit man ARM).
  2. Buka mur pengunci sekrup penyetel dan Buka tutup kemudi poros sektor dengan empat baut.
Gambar 4.15 Melepas Baut Petutup Kemudi (5)
  1. Tahan poros sektor diposisi lurus kedepan pada waktu melepaskannya dari kotak gigi. Jangan melepas poros sektor dari rumah gigi dengan palu atau alat pemukul lainnya.
Gambar 4.16 Melepas poros sector (10)
  1. Buka mur pengunci secrup penyetel bantalan roda gigi cacing dan lepaskan sekrup penyetel bantalan.
Gambar 4.17 Melepas mur pengunci (5)
  1. Tarik keluar poros cacing (Worm Shaft) dari rumah roda gigi.
Jangan membongkar mur bola (ball nut) dari poros cacing (worm shaft) dan hindarkan agar (ball nut) tidak membentur ujung poros cacing.
  1. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.
    1. Lakukan perbaikan yang diperlukan dan penggantian komponen-komponen dari steering gear box jika ditemukan keausan, kerusakan atau kondisi abnormal lainnya.
    2. Periksa poros cacing (Worm shaft) dan mur bola (Ball nut) dari keausan dan kerusakan.
    3. Lakukan pengujian pada poros cacing terhadap mur bola dengan cara menahan poros kearah vertical dan periksa mur bola turun dengan gerakan yang mulus. Jika penurunan mur bola karena beratnya sendiri tidak lancar, periksa poros cacing jika ada kebengkokkan dan alur bola mendesing, penyok atau ada benda lain.
Gambar 4.18 Pemeriksaan Mur Bola dan Poros Cacing (5)
    1. Periksa bantalan poros cacing dari keausan dan kerusakan, ganti bantalan dan luncuran bantalan jika rusak.
    2. Bila perlu ganti luncuran bantalan dalam roda gigi dan juga ganti luncuran bantalan dalam secrup penyetel.
Gambar 4.19 Melepas luncuran bantalan (5)
    1. Periksa permukaan poros sector yang bergeseran dengan bos serta periksa gigi – gigi jika kemungkinan rusak dan ukur diameter poros menggunakan micrometer.
Gambar 4.20 Poros sector
    1. Periksa celah dorong poros sector menggunakan feeler gauge. Celah maksimum 0.04 mm, jika perlu pasang cincin dorong yang baru untuk mendapatkan celah oli yang minimum diantara poros sector dan secrup penyetel.
Gambar 4.21 Pengukuran celah oli (5)
    1. Periksa oli seal, jika perlu ganti oli seal dengan yang baru.
    2. Periksa tutup rumah kemudi terhadap kerusakan dan keausan dan ukur diameter dalam bushing.
    3. Periksa rumah kemudi terhadap kerusakan dan ukur diameter dalam rumah kemudi.
Gambar 4.22 Rumah Kemudi
  1. Merakit steering gear box
  1. Oleskan grease pada pada bushing dan seal oli.
  2. Pada saat memasang, harus berhati – hati jangan sampai merusak seal oli dan beri gasket cair pada secrup tutup ujung.
  3. Pasang poros cacing dan mur bola pada rumah kemudi serta pasang bantalan pada poros cacing.
  4. Kencangkan baut tutup rumah kemudi bagian depan, sambil mengencangkan baut pada tutup pastikan poros cacing dapat berputar dengan lancar dan lembut.
Catatan: Tutup rumah kemudi ini sudah terpasang saat memasang poros cacing, urutan pemasangannya adalah mur bola, tutup rumah kemudi dan poros cacing.
Gambar 2.23 Pemasangan secrup penyetel bantalan (10)
  1. Pasang dan stel secrup penyetel bantalan kencangkan secrup penyetel dengan pelan – pelan.
  1. Pasang sekrup penyetel dan cincin dorong pada poros sector, set mur bola diposisi tengah dari poros cacing.
  2. Masukan poros sector dalam rumah kemudi, sehingga pertengahan gigi saling berkaitan.
Gambar 4.24 Posisi center antara gigi sector dan gigi mur bola (10)
  1. Oleskan cairan perapat pada gasket dan tutup rumah kemudi. Pasang tutup rumah kemudi diatas gasket dan kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.
  2. Kendorkan secrup penyetel semaksimal mungkin, kemudian kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.
  3. Set poros roda cacing pada posisi netral dengan cara menghitung jumlah putaran poros dan putar kembali poros setengah dari jumlah putaran poros tersebut.
  4. Setel beban mula total dengan cara memutar secrup penyetel sambil mengukur beban mula sampai diperoleh beban mula yang benar.
Catatan : Pastikan bahwa poros roda gigi cacing berada pada posisi netral.
  1. Kencangkan mur pengunci secrup penyetel poros sector.
Gambar 4.25 Mengencangkan mur pengunci penyetel poros (5)
  1. Pasang gear box pada kedudukannya kembali, kencangkan baut pengikat gear box pada chasis.
  2. Pasang pit man arm, tepatkan tanda pada poros sector dengan tanda pada pit man arm.
Gambar 4.26 Tanda pada Pit Man Arm dan Poros Sector (10)
  1. Pasang pit man arm pada batang pengantar (Relay rod) dan sambungan kemudi (Steering linkage).
  2. Periksa dan stel gerak bebas kemudi.
  3. Pasang saluran hisap dan saluran tekanan dari pompa power steering ke steering gear box.
Ban merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari sistem kemudi. Ada dua hal yang sangat perlu diperhatikan yakni :
  1. Balancing
Agar mendapatkan kestabilan roda depan yang sama perlu dilakukan balancing. Balancing merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menjaga kestabilan dan kerataan ban, agar tidak terjadi keausan terhadap roda depan. Tujuannya agar dalam mengendarai mobil dapat berjalan dengan baik dan benar.
  1. Penyetelan roda depan (Front Wheel Alignment)
Front Wheel Alignment atau spooring adalah cara untuk menyetel sudut roda depan pada kendaraan yang sesuai dengan spesifikasinya.
Penyetelan ini bertujuan agar mendapatkan keamanan, kenyamanan dan ekonomis seperti :
    1. Meringankan kemudi.
    2. Menstabilkan kemudi.
    3. Memperkecil keausan ban, sehingga ban dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
    4. Meluruskan roda kemudi ke posisi lurus setelah membelokkan roda dengan sempurna.
Prosedur pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh pengemudi, tetapi hasilnya tidak teliti dan maksimal. Untuk itu, agar memperoleh hasil yang benar bawahlah kendaraan ke bengkel.