Tips Berbagai Cara Bungkam Bunyi Rem Belakang

Salah satu "penyakit" Honda Supra X 125 adalah bunyi rem belakang yang berisik dan mengganggu. Tatkala menyerang, bunyi tersebut sangat mudah kambuh. Banyak Supra X 125 rider yang pusing tujuh keliling mencari solusi mujarab untuk mengobati penyakit yang satu ini. Tergelitik rasa penasaran, saya coba ngubek-ngubek cari info dari mana aja soal ini. Dari berbagai milis, tanya bengkel, klub, majalah, apa saja. Ini hasil "hunting"-nya. Mungkin bisa dijadikan info tambahan dan referensi.

Solusi 1 : Bersihkan secara teratur kampas rem belakang berikut teromolnya. Solusi yang ini, kerap dilakukan banyak orang sebagai langkah pertama. Tapi banyak juga yang mengeluh, bahwa solusi ini tidak efektif dan tahan lama. Sebentar dibersihkan, sebentar kemudian akan berisik lagi. Yang perlu diperhatikan, pastikan kondisi teromol betul-betul kering dan bebas dari debu. Kebanyakan orang menggunakan ampelas halus untuk mengampelas sedikit bagian dari kampas rem. Ingat, yang diampelas kampasnya bukan teromolnya.

Solusi 2 : Ganti kampas rem belakang dengan kampas rem Honda Supra ( lama ). Solusi ini juga sering dipraktekkan banyak orang. Sebagian ada yang bilang efektif dan terbukti untuk mengusir bunyi rem belakang, ketimbang pakai kampas rem orsi Supra X 125. Ada juga yang bilang, percuma karena sebentar setelah diganti juga akan kembali berisik. Yang jelas, kampas rem belakang Supra lama memiliki bidang gesek yang lebih panjang ( hingga ke pinggir ) ketimbang Supra X 125 punya. Efeknya, pengereman akan lebih pakem. Selain itu, kampas rem Supra lama terbuat dari bahan yang lebih lunak. Meski terkesan sedikit lebih cepat habis, hal ini masuk akal. Kampas rem orsi Supra X 125 terbuat dari bahan yang lebih keras. Otomatis, pengendara kudu menginjak rem lebih keras untuk mendapatkan pengereman yang sempurna. Beda dengan kampas rem Supra lama. Pengendara tidak perlu menginjak rem keras-keras, motor sudah melambat. Pengereman lebih smooth. Bahan kampas rem Supra X 125 yang keras ini yang ditenggarai sebagai penyebab timbulnya bunyi berisik pada rem belakang Supra X 125.

Solusi 3 : Buat alur melintang pada kampas rem belakang. Solusi ini sebetulnya bertujuan untuk memperpanjang umur kampas rem tatkala mulai habis namun kondisi keuangan belum memungkinkan untuk ganti, hehehe dengan membuat alur melintang ( diagonal ) pada kampas rem, berarti kita membuat jalur pembuangan untuk kotoran. Make sense, kenapa solusi ini ampuh membuat efek pengereman lebih pakem juga mungkin bisa untuk menghilangkan suara berisik. Coba perhatikan kampas rem belakang versi racing. Pasti ada alur melintangnya. Cara membuatnya, cukup modal gergaji besi. Buat alur melintang kira-kira 2 atau 3 alur pada kampas rem. Hati-hati saat menggergaji. Jangan sampai terkena besi kampasnya. Baik kampas orsi Supra X 125 maupun supra lama, sah-sah saja menggunakan solusi ini.

Solusi 4 : Mengganti tungkai rem / paha rem / kaki ayam. Solusi ini banyak digunakan bros Supra X 125 di Bandung. Meski belum mencoba sendiri, banyak bros yang bilang ampuh mengusir suara berisik sekaligus membuat rem lebih pakem bahkan tanpa mengganti kampas rem alias masih menggunakan kampas rem orsi. Coba ganti tungkai rem orsi dengan produk aftermarket seperti POSH, atau jika males pakai POSH bisa menggunakan tungkai rem milik Honda MegaPro atau Honda Tiger. Biasanya langsung plek tanpa mengubah apa-apa. Harganya sekitar 40 ribuan untuk produk orsi ( Honda Genuine Part ).Dirunut secara logika, masuk akal memang. Efek tungkai rem panjang, mirip seperti kita buka sebuah baut dengan menggunakan kunci. Dengan kunci yang panjang, daya yang dikeluarkan lebih sedikit dan baut akan terasa lebih enteng untuk dibuka. Tak perlu kuras banyak tenaga. Bandingkan bila baut tersebut kita buka dengan kunci yang lebih pendek. Terasa lebih susah dan makan banyak tenaga. Begitupun dengan pengereman. Tak perlu banyak tenaga injek rem, rem sudah pakem. Kontroversi solusi ini :Pada sebuah terbitannya, MotorPlus mengungkap solusi yang justru bertentangan. Tungkai rem diganti dengan versi yang lebih pendek. Alasannya, dengan tungkai rem lebih pendek, gaya menekan pedal rem tak perlu banyak dan jarak main rem lebih pendek (jarak antara kampas rem menekan dinding teromol saat rem diinjak). Mana yang benar ? Yang jelas, solusi mengganti dengan tungkai rem yang lebih panjang banyak dilakukan bros HSX125 Bandung dan terbukti efektif bikin rem lebih pakem serta mengurangi gejala berisik. Solusi dari MotorPlus, ditulis untuk motor sport non bebek. Bahkan ditujukan untuk pengendara Tiger dan MegaPro. Lucu juga ya, yang bebek pengen pakai yang sport punya. Yang sport malah pengen pakai yang bebek punya. Enaknya, ajak tukaran tungkai rem jika punya bro yang kebetulan nyemplak Tiger atau MegaPro. Ngga ada salahnya dicoba kan ? lumayan ngga keluar biaya lho. Siapa tahu masing-masing pihak malah puas dengan tungkai rem temannya !

Solusi 5 : Lubangi teromol ! Ini solusi ekstrem dan jarang dilakukan. Coba perhatikan teromol belakang pada bebek merk lain yang masih menggunakan rem teromol. Teromol Supra X 125, tidak dilengkapi dengan lubang yang tembus sampai ke dalam. Lubang ini tidak boleh terlalu besar, karena justru akan membuat kotoran mudah masuk ke dalam teromol. Bebek merk lain rata-rata melubangi teromolnya sebanyak satu lubang ( bisa di bagian bawah atau samping ) dengan tujuan agar kotoran kampas rem yang bergesekan dengan dinding teromol, bisa terdorong keluar. Berani mencoba ?

Solusi 6 : Injak rem !Ini solusi ektrem lainnya dan sebetulnya tidak direkomendasikan ke publik. Jika rem berisik, pengendara harus menginjak rem belakang kuat sehingga roda terasa sedikit mengunci. Lakukan ini saat motor sedang berjalan dan beberapa kali. Fungsinya, untuk menggerus kampas dan teromol bergesek ( mirip diampelas ). Ekstrem dan mengundang bahaya. Kerap dilakukan bikers berjam terbang tinggi saat mengalami bunyi berisik dari rem belakang pada saat di jalan. Payahnya, solusi ini baru akan lebih efektif bila teromol dilengkapi lubang agar kotoran akibat gesekan bisa terbuang keluar.

Solusi 7 : Bikin selip dengan oli ! Ini solusi yang super ekstrem dan betul-betul tidak direkomendasikan. Orang mau bikin rem tambah pakem, ini malah bikin rem nyelonong akibat permukaan kampas diberi oli meski tidak sampai berlumuran. Tujuannya, membuat kampas menjadi licin ketika bergesek dengan dinding teromol. Karena licin, pengendara akan memaksa menginjak rem lebih kuat. Panas akibat gesekan ini, membuat oli akan mengering dengan sendirinya dan suara berisik lenyap ( karena kampas rem dan teromol tidak benar-benar kering ). Mengundang bahaya karena efek pengereman malah berkurang. Jadi, solusi ini mungkin efektif menghilangkan suara berisik, tapi malah mengundang bahaya. Not recommended.

Solusi 8 : Pasang karet buat ganjelIni merupakan salah satu solusi dari M+. Untuk menerapkan tips ini sebaiknya pasang dengan rapi karena bila tidak rapi dapat mengakibatkan teromol miring sehingga tidak rata dengan ban dan bisa membuat roda tidak bisa berputar dengan baik.

Solusi 9 : Ganti dengan rem cakram. Solusi juga kan ? mengganti rem teromol dengan cakram, selain membuat rem lebih "hening", juga membuat motor tampak sporty dan gaul. Banyak paket-paket yang ditawarkan untuk membuat rem teromol belakang menjadi cakram. Dari yang murah, dengan komponen motor Cina hingga ke paket mahal dengan parts orisinal motor lain yang sudah mengadopsi rem cakram di roda belakang. Perlu diingat, rem cakram bukan berarti bebas dari bunyi berisik. Malah terkesan lebih repot bila rem cakram yang berisik. Beberapa hal juga harus diperhatikan sebelum melakukan modifikasi ini seperti kerapian modifikasi, unsur efektifitas dan ukuran cakram yang digunakan. Usahakan menggunakan cakram yang lebih kecil dari cakram depan. Kaki memiliki tenaga menginjak rem lebih kuat dan kurang peka bila dibandingkan dengan menarik tuas rem depan dengan jari. Terlalu pakem malah bisa mengundang bahaya. Satu lagi, rem cakram sering dianggap lose control dan tidak pakem saat melintasi genangan air atau berkendara saat hujan. Jika rem depan dan belakang sudah cakram, itu berarti rem depan dan belakang sama-sama kurang efektif ketimbang bila rem belakang masih teromol yang mungkin masih bisa diandalkan meski pengereman yang baik adalah 60 % depan dan 40 % belakang. Safety riding is the key !

Pilih yang mana ? Dari berbagai solusi tersebut, ada baiknya mungkin bila digabungkan. Pertama, bila kampas rem mulai habis dan harus diganti, coba beli kampas rem supra yang bidang geseknya lebih panjang dari kampas orsi karisma. Sebelum dipasang, buat alur melintang sebanyak 2 atau tiga buah. Pastikan teromol dan kampas dalam keadaan kering dan bersih ( kecuali jika ingin pakai solusi 7 ) sebelum terpasang. Kemudian, gabungkan solusi ini dengan solusi 4, mengganti tungkai rem dengan kepunyaan MegaPro atau Tiger yang lebih panjang. Hasilnya kemungkinan akan lebih efektif. Perlu diingat, kampas rem belakang dan teromol adalah bagian dari motor yang selayaknya juga dibersihkan secara teratur, bahkan ketika rem belakang baik-baik saja dan tidak berisik. Karena repot harus membuka roda belakang, membuat banyak bikers malas melakukannya. Padahal jika dilakukan secara teratur dan berkala, motor akan selalu memiliki daya pengereman yang maksimal.Jika lagi asyik berkendara tiba-tiba bunyi tersebut muncul, mungkin solusi 6 bisa dijajal. Tak perlu sampai akrobatik di jalan. Caranya juga bisa dilakukan dengan aman dan tak perlu sampai roda belakang terkunci. Saat motor sedang berjalan, injak rem belakang perlahan hingga laju terasa tertahan. Lepas lagi dan lakukan beberapa kali. Saat mencoba solusi ini, usahakan keadaan jalan di belakang kosong dan laju motor tak begitu kencang. Ingat, lampu rem akan menyala dan kendaraan lain bisa kaget melihat ente bak baru belajar motor. Keep safety riding, bro.

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.