Pendahuluan :
Kopling atau Clutch, fungsinya untuk meneruskan (dan memutuskan) putaran tenaga mesin supaya tersalur sampai ke gear box (transmisi) dan bakal diteruskan lagi ama gear-gear di dalam gear box ke drive shaft dan ujungnya roda. Asal persneleng masuk gigi dan pedal kopling digerakkan maka putaran mesin akan diteruskan ke roda. Tetapi bila gigi netral dan atau kopling diinjak full maka putaran mesin tidak "konek" dengan putaran roda - alias ga ngefek mau gas dilepas atopun di"rev" sampe rpm redline sekalipun.
Dari penjelasan barusan, newbie bagi dalam 3 komponen:
1. Putaran Mesin / Tenaga dari mesin.
2. Bagian Kopling dan konco-konconya
3. Bagian yang mutar gearbox (cukup sampe bagian yang mutar gearbox aja *baca input putaran ke gearbox*, kalo bahas dalemannya gearbox lebih panjang lagi....)
4. Udah 3 ntuh aja, kalo sampe roda mesti jelasin gearbox dulu.... panjang critanya hehehehe
Bagian 1 :
Putaran mesin pan digerakkan ama piston. Piston menggerakkan CrankShaft. Nah putaran CranckShaft ini yang terbaca ama tachometer di dashboard dengan satuan RPM aka Rotation Per Minutes atau Putaran Per Menit. Nah dari Crankshaft dihubungkan secara langsung amaFlywheel atau juga disebut Roda Gila. Jadi putaran Mesin = putaran Crankshaft = putaran Flywheel = RPM yang terbaca di tachometer.
Nah gambar 1 di bawah ini adalah diagram Aerio / Next G, yang no 23 adalah Flywheel, yang no 24 adalah pilot bearing (akan dijelaskan selanjutnya). Klik gambarnya aja biar lebih gede.
gambar 1
Jadi Flywheel selalu muter bareng mesin. *1
Bagian 3 : (Sori jelasin bagian 3 dulu baru bagian 2)
Bagian yang mutar gear box, maksudnya yang mutar gear-gear di dalam gear box, bukan gear box nya :D. Nah bagian ini disebut sebagaiLayshaft atau Input Shaft atau Transaxle Input Shaft.
Gambar 2 berikut diagram Aerio / Next G untuk bagian transmisi manual, no 1 adalah Layshaft atau Transaxle Input Shaft. Layshaft ini bakalan digerakkan oleh mesin (baca flywheel) kalo pedal kopling tidak diinjak, kalau pedal kopling diinjak maka Layshaft ini tidak ikut mutar bareng mesin (baca flywheel). Biarpun mesin idle tapi mobil diam ditempat, kalau pedal kopling tidak diinjak maka Layshaft ini juga mutar bareng flywheel. Nah bagian nantinya bakalan mutar roda adalah no 23 di gambar 2 ini, yaitu Transmision Counter Shaft atau Output Shaft. Nah Output Shaft ini bakalan mutar bareng Input Shaft (Layshaft) kalau gigi dimasukin, kalau gigi netral Output Shaft nya diem.
gambar 2
Jadi Input Shaft / Lay Shaft berputar sebagai input putaran untuk menggerakkan gear di transmisi, dimana Input Shaft ini akan berputar mengikuti putaran mesin (baca flywheel) bila pedal kopling dilepas, dan tidak berputar mengikuti mesin (disengaged) bila pedal kopling di tekan.So Input Shaft ini ikutan mutar bareng mesin (baca flywheel) ato tidak (bareng mesin) tergantung dari kopling. *2
Bagian 2 : (nah ini yang mau diterangkan dari blog ini)
Kopling alias Clutch. Nah bagian yang "bermain" di sini adalah flywheel, pressure plate (bagian dekrup) dan clutch plate (kampas kopling). Flywheel sudah dijelaskan di Bagian 1 selalu berputar mengikuti mesin. Dekrup atau Clutch Cover Assy terlihat pada no 1 di gambar 3 di bawah ini. No 2 di gambar 3 adalah Disc Clutch / Clutch Plate / Kampas Kopling.
gambar 3
Coba perhatikan gambar 4 dan gambar 5, di situ terlihat adanya Clutch Cover Assy. Clutch Cover Assy ini terdiri dari Clutch Cover, Diaphragma Springs dan Pressure Plate. Coba perhatikan gambar no 6 & 7 (thanks to bro kijangtua atas foto-fotonya), keduanya adalah foto dekrup atau Clutch Cover Assy dari sisi yang berbeda. Terlihat di gambar 6 adalah Clutch Cover dan Diaphragma Springs. Sedangkan di gambar 7 bagian yang mengkilat seperti cakram rem adalah Pressure Plate.
Penjelasan tentang Clutch Cover Assy.
- Clutch Cover Assy ini adalah satu bagian utuh dari Clutch Cover, Diaphragma Springs dan Pressure Plate, karenanya ketiga bagian ini selalu berputar bersama-sama tidak terpisahkan.
- Diaphragma Springs terhubung ke Clutch Cover oleh semacam pin atau baut di bagian tengah dari Diaphragma Springs (tidak tepat di tengah2) sehingga mirip seperti jungkat-jungkit dimana bila satu ujungnya ditekan maka ujung yang lain akan terangkat dengan poros adalah pin atau baut pengikatnya.
- Sisi Luar dari Diaphragma Springs terhubung ke Pressure Plate.
- Bila merujuk pada gambar 4 & 5, serta dari poin penjelasan sebelumnya, maka : bila sisi dalam dari Diaphragma Springs ditekan ke arah kiri (baca mendekat Clutch Plate), menyebabkan Pressure Plate tertarik ke arah kanan (baca menjauh Clutch Plate); sebaliknya bila tekanan terhadap sisi dalam dari Diaphragma Springs dilepaskan, maka Pressure Plate kembali tertekan ke arah kiri (baca mendekat Clutch Plate / Disc Plate / Kampas Kopling).
- Clutch Cover Assy ini diletakkan pada batang Layshaft / Input Shaft dengan bertumpu pada throw-out bearing / deklaher / clutch release bearing.(Penjelasan sederhana tentang bearing baca di sini), sehingga Clutch Cover Assy ini tidak berputar bersama-sama dengan Layshaft / Input Shaft. *3
- Clutch Cover Assy ini "diikat" kan ke Flywheel dengan baut, sehingga Clutch Cover Assy ini ikut berputar bersama-sama dengan Flywheel. *4
- Bagian tengah dari Clutch Cover Assy (yang berarti bagian Diaphragma Springs-nya) ditopang oleh bearing yang disebut Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing (silahkan melihat gambar 3 no 4; gambar 8 foto kanan). Bearing ini dapat bergeser / slide pada Layshaft/Input shaft yang dioperasikan oleh Clutch Release Shaft. Bearing ini akan ditekan oleh Clutch Release Shaft (perhatikan gambar 3 no 5) apabila pedal kopling diinjak. Yang artinya bila pedal kopling ditekan akan menyebabkan bearing ini bergeser menekan Diaphragma Spring, Diaphragma Springs akan terungkit pada pivot / pin-nya yang akan menyebabkan Pressure Plate tertarik menjauh dari Plat Kopling. Jadi Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing yang dioperasikan oleh injakan pedal kopling menyebabkan berkurangnya tekanan pressure plate ke Plat Kopling / Clutch Plate. *5
gambar 4
gambar 5
gambar 6
gambar 7
gambar 8 - kiri : pilot bearing, kanan : deklaher / throw-out bearing / clutch release bearing
Nah sekarang gambar no 9, ini adalah foto Clutch Plate / Disc Clutch / Kampas Kopling. Kalau diperhatikan sebenarnya terdiri dari piringan/disc/plate dan ada Per dan ada Friction Material atau yang seperti Kampas Rem dan ada bagian tengahnya yang bergerigi. Bagian yang bergerigi ini akan terpasang pada Layshaft di bagian Layshaft splines. Perhatikan pula gambar 2 di atas, pada no 1 yaitu Layshaft / Input Shaft di ujung kiri nya ada semacam gerigi, itu adalah Layshaft splines. Perhatikan juga gambar 10 di bawah, di sebelah kiri juga terlihat Layshaft splines. Nah karena bergerigi maka Clutch Plate ini akan bergerak bersama-sama dengan Layshaft, meski demikian Clutch Plate ini dapat bergeser-geser (slide) sepanjang Layshaft splines ini.
Jadi Clutch Plate / Kampas Kopling selalu bergerak bersama-sama Layshaft / Transaxle Input Shaft.*6
gambar 9
PERUMUSAN
Dari penegasan yang di highlight kuning, dikumpulkan sebagai berikut :
- Jadi Flywheel selalu muter bareng mesin. *1
- So Input Shaft ini ikutan mutar bareng mesin (baca flywheel) ato tidak (bareng mesin) tergantung dari kopling. *2
- Clutch Cover Assy ini tidak berputar bersama-sama dengan Layshaft / Input Shaft. *3
- Clutch Cover Assy ini ikut berputar bersama-sama dengan Flywheel. *4
- Jadi Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing yang dioperasikan oleh injakan pedal kopling menyebabkan berkurangnya tekanan pressure plate ke Plat Kopling / Clutch Plate. *5
- Jadi Clutch Plate / Kampas Kopling selalu bergerak bersama-sama Layshaft / Transaxle Input Shaft.*6
Maka terangkum menjadi :
*1 & *4 : Flywheel dan Clutch Cover Assy (Dekrup) selalu bergerak bersama mesin. *7
*2, *3 & *6 : Clutch Plate bergerak bersama Layshaft (Transaxle Input Shaft) *8
*5, *7 & *8 :
Bila pedal kopling tidak diinjak maka Pressure Plate pada Dekrup akan menekan Clutch Plate ke arah Flywheel, sehingga Flywheel, Dekrup, Clutch Plate & Layshaft bergerak sebagai satu kesatuan. *9
Bila pedal kopling diinjak maka Clutch Release Bearing akan menyebabkan Dekrup melepas tekanan Clutch Plate sehingga Clutch Plate tidak menekan Flywheel, sehingga Flywheel + Dekrup bergerak terpisah dari Clutch Plate + Layshaft. *10
KESIMPULAN CARA KERJA KOPLING TRANSMISI MANUAL
Ditarik dari *9 & *10 :
Pedal Kopling TIDAK diinjak : Flywheel + Dekrup & Clutch Plate + Layshaft bergerak sebagai satu kesatuan.
Pedal Kopling diinjak : Flywheel + Dekrup bergerak terpisah dari Clutch Plate + Layshaft.
Penjelasan lebih lengkap :
- Pedal Kopling diinjak maka melalui sistem mekanis / hidrolis menyebabkan Clutch Release Shaft / Fork menekan pada Throw-out Bearing / Deklaher / Clutch Release Bearing; Deklaher akan menekan bagian tengah dari Diaphragma Springs (bagian dari Dekrup); Diaphragma Springs akan terungkit pada pin /pivot yang tertancap pada Clutch Cover (bagian dari Dekrup juga) sehingga ujung terluar dari Diaphragma Springs menarik Pressure Plate (bagian dari Dekrup juga) menjauh dari Clutch Plate (kampas kopling); Tidak menekannya Pressure Plate menyebabkan Kampas Kopling tidak menekan ke arah Flywheel; Flywheel tetap berputar bersama mesin tetapi tidak memutar gearbox karena Kampas Kopling tidak menekan Flywheel.
- Begitu Pedal Kopling mulai dilepas maka tekanan pada Throw-out Bearing / Deklaher / Clutch Release Bearing dilepas; Diaphragma Springs menekan kembali Pressure Plate ke arah Clutch Plate (kampas kopling) yang pada gilirannya Kampas Kopling menekan ke Flywheel; Per yang ada di Clutch Plate mengabsorb hentakan awal ketika Kampas Kopling menyentuh Flywheel; Dan begitu Pedal Kopling benar-benar dilepas maka Kampas Kopling menekan Flywheel dengan penuh. Friction Material (kampas) pada Clutch Plate yang menjaga tidak selip terhadap Flywheel dan menyebabkan Input Shaft dari gearbox berputar pada kecepatan putar yang sama terhadap Flywheel.
Kopling terbakar / Gosong (Burning Clutch)
Bila kita menahan pedal kopling pada satu posisi dimana Clutch Plate (Kampas kopling) tidak secara total / sempurna menekan ke Flywheel. Pada keadaan ini Flywheel berputar dan mengesek Friction Material pada plat kopling dan memanaskannya kira-kira seperti kampas rem yang memanas karena bergesekan dengan cakram rem. Melakukan hal ini dengan cukup sering maka akan tercium bau gosong dari Friction Material di Clutch Plate. Hal lain juga dapat saja terjadi bila anda punya kebiasaan meletakkan kaki kiri di pedal kopling pada saat kendaraan berjalan normal; sedikit tekanan pada pedal kopling mungkin saja sudah cukup untuk melepaskan tekanan Clutch plate ke Flywheel sehingga kehilangan grip dan bikin terbakar/gosong.
Kopling selip
Jika Kopling / Clutch mengalami problem mekanikal, bisa dari diaphragma springs yang lemah dan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup, atau biasanya dari Friction Material (kampas) pada Clutch Plate yang sudah habis termakan / tipis. Pada kedua kasus tersebut, Kopling tidak menekan sempurna pada Flywheel; dan pada beban yang berat seperti waktu berakselerasi dengan gigi tinggi atau menaiki tanjakan, kopling sedikit terlepas dan akan berputar dengan kecepatan yang berbeda dengan kecepatan putar flywheel. Kita akan merasakan kurangnya / hilangnya tenaga atau RPM mesin bergerak naik tapi mobil tidak / kurang berakselerasi. Bila dibiarkan terus lama-lama akan mengalami kopling gosong / terbakar.
Clutch Pilot Bearing
Terus dimanakah letak Pilot Bearing yang juga direkomendasikan diganti bersamaan dengan Kopling ?
Perhatikan gambar 1, no 24 adalah Pilot Bearing. Juga perhatikan gambar 10 dan gambar 2, pada ujung dari Layshaft / Transaxle Input Shaft - lebih ujung daripada Layshaft splines (gerigi pada Layshaft); di sanalah letak bearing ini yang juga letaknya, menghubungkan engine crankshaft (letak flywheel juga) dengan transaxle input shaft (layshaft).
- Ketika kopling tidak menekan sempurna ke Flywheel maka engine crankshaft & layshaft berputar dengan kecepatan berbeda, Clutch Pilot Bearing ini membuat Transaxle input shaft (yang panjangnya sampai ke engine Crankshaft) berputar secara indipendent terhadap engine crankshaft.
- Ketika kopling menekan sempurna ke Flywheel, engine crankshaft & layshaft berputar sebagai satu kesatuan dan Clutch Pilot Bearing ini tidak diperlukan.
Bila Clutch Pilot Bearing ini rusak maka akan menimbulkan bunyi terutama waktu kopling tidak menekan ke flywheel. Harganya tidak terlalu mahal sehingga dianjurkan diganti pula waktu ganti kopling.
gambar 10
Dari penjelasan-penjelasan di atas terlihat bahwa komponen yang berpengaruh terhadap kerja kopling adalah Dekrup, Kampas Kopling, Deklaher demikian pula disebut mengenai Pilot Bearing yang turut berperan terhadap kerja kopling; sehingga bila dilakukan pergantian sebaiknya diganti semuanya biar sekali kerja. Sedangkan Flywheel sifatnya seperti piringan cakram rem yang tidak perlu diganti meski demikian bila ternyata aus tidak merata perlu dilakukan pembubutan untuk meratakan permukaan flywheel.
Demikian juga dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bagaimana cara memperlakukan kopling agar awet, seperti :
- Injak kopling full atau lepas sama sekali, dengan menginjak full maka tidak terjadi selip kopling, demikian pula dengan melepas sama sekali.
- tidak meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling waktu berjalan normal karena dapat dengan tidak sengaja sedikit menekannya
- Tidak melakukan setengah kopling, meski di tanjakan sekalipun, lebih baik memanfaatkan handrem untuk menjaga mobil melorot.
- dsb
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.