Pada dasarnya engine braking tetap dapat digunakan pada mobil automatic (matic). Pemanfaatan engine braking yang dapat membantu menghemat kanvas rem bisa diperoleh dengan melakukan pemindahan tuas transmisi ke posisi transmisi yang lebih rendah (downshift). Setelah menginjak pedal rem dan kecepatan mobil berkurang, geserlah tuas transmisi dari posisi D (DRIVE) ke:
1. Ke posisi “3”, atau OFF-kan fungsi OVERDRIVE / OD pada transmisi yang masih menggunakan OVERDRIVE manual (dengan cara menekan tombol O/D yang terdapat pada tuas transmisi). Transmisi akan turun ke posisi roda gigi ketiga dan tidak akan bisa pindah ke roda gigi ke empat.
2. Pindah lagi ke posisi “2”. Transmisi akan turun ke roda gigi kedua saat kecepatan kendaraan turun dengan cepat ke kecepatan di bawah 90 ~ 80 km/j. Penggeseran ini membuat efek engine braking lebih kuat.
3. Pindah ke posisi “L”. Transmisi akan turun ke roda gigi pertama saat kecepatan kendaraan turun dengan cepat ke kecepatan di bawah 40 ~ 30 km/j. Di posisi ini engine braking didapat secara maksimum.
Lakukan ketiga hal diatas secara berurutan dari yang paling tinggi ke roda gigi yang paling rendah.
Prinsipnya mirip dengan transmisi manual, engine braking diperoleh dengan melakukan perpindahan ke transmisi yang lebih rendah. Angka kecepatan yang kami sebutkan di atas harus disesuaikan pada masing-masing kendaraan (keterangannya ada di buku pedoman pemilik).
Memang, dengan perpindahan ini maka laju mobil agak terasa tersentak. Ini tanda engine braking bekerja. Sentakan tersebut dapat semakin kita kurangi dengan memperhatikan kecepatan mobil saat melakukan perpindahan posisi tuas transmisi.
Untuk kondisi jalan pada di medan yang menanjak atau menurun, engine braking bisa kita dapatkan tanpa harus memindah posisi tuas transmisi seperti diatas. Caranya adalah dengan menjalankan kendaraan dengan posisi tuas transmisi pada posisi "2". Posisi ini membuat transmisi tidak bisa berpindah dari posisi "2" ke gigi yang lebih tinggi dan efek engine braking pada saat kita mengurangi tekanan pedal gas akan lebih besar.
Atau bisa juga menggunakan posisi "L" saat posisi kendaraan berhadapan dengan jalan yang menanjak atau menurun curam (misalnya, di basement gedung). Pada posisi ini, gigi percepatan hanya dapat bergerak pada posisi roda gigi 1 saja.
Tetapi, posisi "2" atau "L" sebaiknya tidak digunakan dalam waktu yang lama. Kalau sudah berada di jalan datar, segera pindahkan transmisi ke posisi “D”. Hal ini untuk mencegah fluida transmisi dari mengalami overheating maupun kerusakan pada transmisi. (Source : AstraWorld)
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.